
Channa maru, atau yang lebih dikenal dengan nama ikan harimau Maru, adalah salah satu jenis ikan predator yang berasal dari Asia, tepatnya dari kawasan India dan Bangladesh. Sebagai bagian dari keluarga Channidae, ikan ini terkenal karena keindahan dan karakteristik uniknya yang membuatnya menarik bagi para penghobi ikan hias. Saya pertama kali menemui Channa maru saat mengunjungi sebuah toko ikan hias di Jakarta, dan sejak saat itu, saya jadi tertarik untuk mempelajari lebih dalam tentang ikan ini. Dan, saya bisa bilang, perjalanan merawat ikan ini penuh dengan tantangan dan pembelajaran yang sangat berharga.
Salah satu hal pertama yang saya pelajari tentang Channa maru adalah betapa tangguhnya ikan ini. Mereka bisa bertahan hidup di lingkungan yang cukup keras, baik itu air yang sedikit lebih kotor atau perubahan suhu yang ekstrem. Namun, bukan berarti mereka tidak memerlukan perhatian khusus. Di awal, saya membuat kesalahan dengan memberikan mereka pakan yang kurang tepat. Saya ingat, suatu hari saya memberi mereka pakan beku yang tidak cukup bergizi, dan beberapa ikan mulai menunjukkan tanda-tanda stres. Pelajaran pertama saya: pilih pakan yang tepat! Channa maru memang lebih suka pakan hidup seperti ikan kecil atau cacing, yang lebih mendekati pola makan alami mereka.
Selain pakan, salah satu tantangan terbesar dalam merawat Channa maru adalah menciptakan lingkungan yang sesuai untuk mereka. Ikan ini memiliki ukuran tubuh yang cukup besar, bisa mencapai panjang 30 cm, jadi akuarium yang terlalu kecil bisa membuat mereka stres dan bahkan sakit. Dulu, aku mencoba memasukkan mereka dalam akuarium kecil, dan hasilnya… tidak begitu baik. Mereka lebih sering bersembunyi, dan warnanya tidak cerah. Setelah memperbaiki ukuran akuarium menjadi lebih besar dengan sistem filtrasi yang baik dan menambah beberapa tanaman air untuk memberikan tempat berlindung, kondisi ikan pun membaik. Mereka mulai aktif, bergerak lebih banyak, dan warnanya pun jadi lebih cerah.
Tips yang saya pelajari dari pengalaman ini adalah untuk selalu memonitor kualitas air. Channa maru sangat sensitif terhadap kualitas air, terutama tingkat pH dan amonia. Saring air dengan baik, lakukan penggantian air secara rutin, dan pastikan suhu tetap stabil antara 24 hingga 28 derajat Celsius. Kalau tidak, Anda akan menghadapi masalah kesehatan yang lebih besar.
Ada satu hal lagi yang saya rasa penting untuk dibahas: sifat agresif Channa maru. Ini adalah ikan predator, dan jika Anda menempatkan lebih dari satu dalam akuarium yang sama, kemungkinan besar mereka akan bertarung. Saya punya pengalaman agak “mendebarkan” ketika saya mencoba memelihara dua Channa maru dalam satu akuarium. Awalnya, semuanya tampak baik-baik saja, tapi tiba-tiba satu ikan mulai menunjukkan perilaku teritorial yang sangat agresif. Sejak saat itu, saya lebih berhati-hati dengan cara saya memelihara ikan ini. Mereka lebih baik dipelihara sendirian atau dengan ikan-ikan yang cukup besar dan kuat agar tidak dimangsa.
Namun, meskipun ada beberapa tantangan dalam merawat Channa maru, saya merasa sangat puas dengan keindahan dan kecerdasan mereka. Mereka sangat menarik untuk diamati, apalagi saat mereka bergerak dengan lincah di akuarium. Mereka juga cenderung lebih mudah dirawat setelah melewati masa penyesuaian awal.
Jadi, kalau kamu tertarik untuk memelihara Channa maru, pastikan untuk memberikan perhatian ekstra pada kualitas air, pakan, dan ukuran akuarium. Jangan lupa untuk selalu memeriksa kesehatan ikan secara rutin dan menjaga agar mereka tidak terlalu stres. Dan, yang paling penting, nikmati proses belajar merawat ikan yang satu ini. Kegembiraan melihat mereka berkembang dan tumbuh sehat itu sangat memuaskan!